Penguatan Moderasi Beragama di Tengah Kebhinnekaan : Refleksi HAB Kemenag ke-77 Tahun 2023

Oleh:Wahyudin, 
(Ketua Pokjawas PAI Kemenag Kab. Bekasi)

Setiap memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama, selalu teringat dengan pengabdian sebagai abdi negara. Seperti halnya HAB Kemenag ke-77 tahun 2023 ini tetap mengalirkan magnet spirit untuk meningkatkan kinerja dan menguatkan sense of belonging terhadap institusi. Terutama dalam hal moderasi beragama, sebagai perekat cinta tanah air dalam konteks keanekaragaman. Tema yang diusung pada HAB Kemenag 2023 ini “Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat”, membuka pikiran dan hati agar memprioritaskan hidup rukun di tengah heterogenitas menuju masyarakat Indonesia berkualitas.   
Substansi tema tersebut, mengingatkan kita tentang moderasi beragama dalam bingkai kerukunan. Sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah berdasar kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 adalah memperkuat moderasi beragama untuk mengukuhkan toleransi, kerukunan dan harmoni sosial, melalui: (1) Penguatan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam perspektif jalan tengah untuk memantapkan persaudaraan dan kebersamaan di kalangan umat beragama; (2) Penguatan harmoni dan kerukunan umat beragama; (3) Penyelarasan relasi agama dan budaya; dan (5) Pengembangan ekonomi umat dan sumber daya keagamaan (Direktotar Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, 2021, h. 11).
Merujuk pada tema HAB Kemenag ke-77 tahun  2023 menguatkan kita agar tetap hidup rukun di tengah perbedaan. Bahkan agama Islam telah mengingatkan dalam Surat Al-Kafirun ayat 1-6. Menurut Sudarnoto Abdul Hakim (2020, h. 388) menyatakan secara historis bahwa kepemimpian Nabi Muhammad SAW pada era-Madinah telah mengajarkan tentang egalitarianisme-kebersamaan dalam kehidupan di tengah perbedaan. Sebuah spirit menghargai dan tidak mempertentangkan perbedaan agama. Jadi, rukun, damai, tidak asaling mencurigai. Yang terasa dalam kehidupan yang beraneka baik suku, ras, dan agama adalah “Rahmat Allah”, itulah makna Islam Rahmatan Lil Alamin.
Konteks lain Ary Ginanjar Agustian (2001: 11) mengungkapkan bahwa pada diri manusia terdapat fitrah iman yang bersemayam pada jiwa. Bahkan sebelum bumi dan manusia diciptakan, ruh berjanji dihadapan Allah SWT (QS. Al-'Araf ayat 172).  Kebenaran yang ditanamkan pada jiwa setiap insan disebut kebenaran integrated yang menurut Ary Ginanjar "sebuah anggukan universal". Artinya setiap orang pasti meng-iya-kan bahwa nilai kebersamaan, keadilan, kedamaian, kesejahteraan dan nilai kebenaran lainnya pasti diharapkan.
Sebagai refleksi dari pelaksanaan HAB Kemenag ke-77 tingkat Kabupaten Bekasi ada beberapa catatan penting :
Pertama, bahwa kebersamaan sangat nampak beberapa hari sebelum upacara HAB Kemenag dilaksanakan, digelar aneka pertandingan cabang olahraga sehingga terjalin ukhuwwah serta kebersamaan yang tercipta dengan indah. Semuanya bahagia, mengikuti perhelatan tahunan yang diikuti semua unsur Kementerian Agama. Bahkan momen berikutnya diadakan Gerak Jalan Sehati dengan diikuti semua unsur ASN dan tenaga honorer di lingkungan Kementerian Agama dan juga para pendidik (guru PAI) di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Semuanya larut dalam kegembiraan, kebersamaan dan saling menguatkan.
Kedua, tepatnya 03 Januari 2023 merupakan acara puncak kegiatan HAB Kemenag ke-77, sangat istimewa karena semua peserta mengenakan pakaian adat nusantara. Hal ini mengindikasikan bahwa kebersamaan harus terus terjalin kendati berbeda suku, bahasa daerah, adat istiadat, dan juga pakaian adat. Secara totalitas untuk menguatkan Negara Indonesia yang semakin berkualitas.
Dengan uraian ini semakin jelas, sebagai refleksi untuk menguatkan moderasi beragama dan sebagai upaya maksimal menuju negara hebat yang berkualitas, sehingga mampu mengisi ruang di Era Emas 2045 dengan gilang gemilang. Wallahu ‘Alam.
Kalenderwak Cikarang Timur, 03 Januari 2023