- Program Kegiatan SGI, Pemantik Guru MIN Semakin Aktif dan Kreatif
- Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Hadiri Pembukaan Program Beasiswa Pembinaan Kepala Sekolah dan Guru Kabupaten Bekasi
- Kepala Kemenag Kab. Bekasi Hadiri Pemasangan Tiang Pancang Pertama Masjid Al Muhajirin Lippo Cikarang
- Gelar Silaturahmi DPD FK KBIHU Kabupaten Bekasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
- Cegah Konflik Pemilu, Ini Upaya Kemenag Kabupaten Bekasi
- Rakernas 2024, Begini Pesan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bekasi
- Monev Penggunaan Dana BOS, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi minta Tingkatkan Kualitas Pendidikan Madrasah
- Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi Gelar Silaturahmi bersama Tenaga Pramubakti
- Peringatan Hari Guru tahun ini, Kankemenag gaungkan peningkatan pembelajaran
- Adu Pantun Warnai Pisah Sambut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi
GURU DAMBAAN (Guru yang selalu dirindukan dan diharapkan kehadirannya oleh siswa)

Oleh: Nina Indriana
(Kamad MAN 2 Bekasi)
Menjadi guru bukan hanya sekedar melaksanakan kewajiban mengajar sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang disyaratkan dalam regulasi, tetapi bagaimana kita bisa beraksi dalam memberikan solusi. Guru berada di depan kelas sebagai perubah dan pembentuk karakter siswa, juga sebagai penyampai pesan yang handal. Dalam melaksanakan perannya sebagai seorang guru, ada faktor yang menghiasi, baik dari dalam maupun luar dirinya yang tidak tersurat dalam aturan pemerintah.
Dalam Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan berkelanjutan.
Baca Lainnya :
- Sinergitas Pengawas PAI dan Guru PAI SMA0
- ORANG-ORANG YANG DIKABULKAN DOANYA OLEH ALLAH SWT0
- Pembinaan Pengawas PAI dan Madrasah di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi0
- PT Yakult sambangi MAN 1 Bekasi0
- Rais Ali Alwaziri,S.Pd : Kita Sekolah Madrasah Maka Wajib Hukumnya Sesuai Dengan Ciri Khas Madrasah 0
Seorang guru memiliki peran yang sangat penting di dalam kelas yakni mendidik , mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi pembelajaran seperti yang telah dijelaskan dalam undang-undang diatas.
Guru merupakan sumber belajar bagi siswanya karena melalui gurulah siswa belajar membaca, menulis, berdiskusi, dan menganalisa. Siswa juga mendapat pengetahuan baru, baik secara kogntif, apektif maupun psikomotorik.
Ki Hajar Dewantara,
Jauh sebelum terbitnya undang-undang yang mengatur tentang guru, peran, dan fungsinya, Ki Hajar Dewantara telah menggoreskan kalam sejarah yang diambil dari akar budaya bangsa Indonesia dengan tiga konsep pendidikan yakni; Ing Ngarsa Sungtuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tutwuri Handayani. Konsep ini merupakan substansi dari keseluruhan peran seorang guru karena guru harus mendidik siswa menjadi seorang yang melek budi pekerti.
Mari kita kupas dari konsep Ki Hajar Dewantara.
1. Ing Ngarsa Sungtuladha yang artinya seorang guru harus bisa memberi teladan atau contoh. Dalam pengertian ini, bahwa proses pembelajaran contoh atau teladan menjadi kata kunci sukses dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran di sekolah senantiasa terjadi proses imitasi atau proses peniruan dari contoh atau teladan sehingga ketika pembelajaran berlangsung seorang guru harus menstransfer pengetahuan tentang sesuatu yang dipelajari siswa dengan benar dan tepat. Selain itu siswa tidak hanya mempelajari mengenai pengetahuan saja melainkan belajar dengan lingkungannya seperti belajar mengenai pribadi gurunya. Oleh karena itu, selain menguasai pengetahuan guru juga harus mempunyai pribadi yang dapat dicontoh, baik dalam kedisiplinan, kerapihan, kebersihan, dan berbicara.
2. Ing Madya Mangun Karsa yang artinya di tengah-tengah atau di antara seseorang bisa menciptakan prakarsa dan ide. Guru memiliki peranan penting untuk menstimulus agar terciptanya karsa dan ide di dalam proses pembelajaran. Kehadiran guru dapat memfasilitasi dengan beragam metode dan strategi agar tujuan pembelajar dapat tercapai.
Selain itu, potensi yang dimilik oleh siswa dapat berkembang dengan baik sehingga kata kunci kesuksesan dalam pembelajaran adalah guru bisa membangkitkan minat dan semangat belajar siswa. Di sini guru dituntut menjadi penggali minat dan bakat, serta pemompa semangat belajar siswa sehingga setiap siswa mampu berpikir kritis dan belajar mandiri (Cara Belajar Siswa Aktif – CBSA). Jadi guru sebetulnya tidak perlu banyak mengajar, tetapi justru lebih perlu menggagas tentang beragam bintang prestasi yang perlu setiap siswa gapai.
3. Tut Wuri Handayani, di belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Pada pengertian itu seseorang guru dalam proses pembelajaran, harus memberi dorongan kepada siswanya untuk selalu belajar dengan tuntas dan maju berkelanjutan sehingga kata kunci sukses dalam pembelajaran adalah belajar tuntas dan berkelanjutan.
Dari ketiga konsep di atas maka dapat dimanisfestasikan oleh seorang guru dengan sikap dan karakter dalam mendidik siswanya supaya menjadi guru yang didambakan. Bukan guru yang tidak diharapkan kehadirannya, juga bukan guru yang membosankan.
Lantas bagaimana menjadi guru dambaan siswa?
1. Guru yang disiplin.
Kedisiplinam merupakan hal penting dalam segala aspek kehidupan, begitu pun bagi seorang guru sebagai pusat perubahan bagi siswanya. Guru bukan hanya bisa tepat waktu datang di sekolah/madrasan sebagai tempat bekerja sesuai PP 53 tahun 2010 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi bagaimana bisa memberikan contoh untuk dapat hadir di ruang kelas lebih dulu dari siswanya.
Misalnya ketika dalam jadwal tertera masuk kelas jam 07.00, maka guru sudah berada di kelas lima menit sebelumnya. Hal itu harus dilakukan secara kontinyu dan konsisten. Yakinlah ketika guru sudah memberikan contoh disiplin waktu, siswa pun akan mengikuti, tanpa guru harus memerintah, siswa akan merasa malu kalau datang terlambat.
2. Guru fashionnable
Fashionable berasal dari bahasa Inggris yang artinya modern. Fashionable adalah mode terampil untuk sesuatu yang tren saat ini dalam berpenampilan yang modern. Tentunya untuk guru, konsep modern dalam berpakaian disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Mulai dari rambut yang tertata rapi, pakaian yang bersih dan rapih, serta asesoris yang sesuai, juga sepatu yang tidak kalah pentingnya, menambah penampilan seorang guru, enak dipandang. Inipun tanpa disadari seorang guru bisa menjadi energi bagi siswa.
Masihkah kita mengingat, zaman sekolah dulu, siapa guru yang selalu berpakaian rapi? Tentunya masih ingat. Begitupun sekarang ketika guru berpakaian rapi, maka akan selalu diingat oleh siswa. Bahkan, dijadikan sumber inspirasi.
3. Guru bersih lahir batin.
Sebagaimana tersurat dalam Hadis Nabi Muhammad SAW bahwa “kebersihan sebagian dari pada Iman”, kebersihan identik dengan lahiriyah/materi. Akan tetapi, hakekatnya menguatkan hal yang nonmateri (keimanan, keyakinan) maka di sini guru wajib menjaga kebersihan baik lahiriyah maupun batiniah.
Kebersihan lahiriyah bisa di implementasikan ketika seorang guru berada di kelas, bukan hanya mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan, tapi guru benar-benar mempraktikkan. Melihat sampah di dalam kelas, guru langsung mengambilnya dan membuangnya ke tempat sampah atau bersama-sama dengan siswa membersihkan kelas sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Pembiasaan ini sebagai aktivasi pikiran bawah sadar siswa akan lingkungan yang selalu bersih. Lama kelamaan siswa tanpa disuruh ketika melihat sampah segera membuangnya dan selalu menjaga kebersihan.
Kebersihan batin bisa dijaga melalui selalu positif thinking kepada siswa, ketika siswa melakukan kesalahan, yakinlah karena ketidaktahuannya atau ketidakbiasaannya maka seorang guru harus percaya diri bahwa ia bisa merubah karakter siswa pada melek kebersihan.
4. Guru gaul.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaul adalah hidup berteman atau bersahabat. Jadi, dapat artikan bahwa guru gaul adalah guru yang hidup berteman. Guru yang menjadikan siswanya sebagai teman. Teman berdiskusi dalam materi belajar, teman kongko dalam tema ringan yang sedang up to date, sebagaimana dalam teori maxing dari Bayu Aji Prasetyo, dalam bukunya The Influcencer, diisyaratkan cara mempengaruhi orang lain, supaya orang itu mengikuti apa yang kita inginkan yaitu dengan menyamakan, baik menyamakan secara fisik maupun menyamakan secara verbal. Artinya apa yang siswa kita sukai maka kita harus masuk dalam pembahasan itu. Walhasil siswa akan menganggap kita adalah temannya, tempat curhat, dan siswa akan mengikuti kita maka misi kita akan berhasil.
4. Guru public speaker
Seorang guru harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Menguasai materi, tidaklah cukup. Berhasil tidaknya seorang guru menyampaikan pesan, menstransfer ilmu, tergantung dari bagaimana guru berkomunikasi. Komunikasi di dalam kelas tidak terjadi satu arah, hanya dari guru kepada siswa, tetapi harus terjadi dua arah, guru kepada siswa, dan siswa kepada guru. Ketidakmampuan berkomunikasi seorang guru menyulitkan siswa bisa mencerna pesan sang guru. Oleh karena itu guru harus terus meningkatkan dan mengasah kompetensi komunikasinya. Mengikuti pelatihan-pelatihan public speaking yang diselenggarakan oleh lembaga swasta atau sekarang banyak pelatihan-pelatihan secara on line yang bisa dilakukan di mana dan kapan saja dengan biaya yang cukup terjangkau. Juga banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan public speaking.
5. Guru out of the box
Meminjam istilah out of the box, keluar dari kotak, artinya pemikiran yang keluar dari kotak. Makna yang lebih dalam adalah guru yang mampu berpikir inovatif dalam mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Tiap hari berhadapan dengan banyak siswa yang beragam tentunya akan bertemu dengan masalah yang beragam pula.
Nah bagi seorang guru yang mempunyai konsep out of the box, tentu akan mudah menemukan solusi untuk problem yang dihadapi. Guru out of the box akan mempunyai pemikiran yang liar, bukan liar dalam arti negatif, tapi selalu mencari dan mencari. Dia akan kreatif, niscaya hal-hal baru pun akan ditemui.
Sebagaimana slogan guru, digugu dan ditiru maka guru harus menjadikan dirinya seorang insan kamil. Guru harus berusaha mengasah kecerdasannya, baik kecerdasan intelektual, kecerdasan emosial, dan kecerdasan spiritual. Niscaya menjadi guru yang didambakan oleh siswanya. Juga menjadi guru yang dirindukan, diharapkan kehadirannya, dan disayangkan ketidakadaannya.
Selamat menjadi guru dambaan.
