Potret Gerakan Literasi di Sekolah Binaan (Bagian I)

Oleh : Wahyudin
Ketua Pokjawas PAI Kab. Bekasi

Literasi dalam konteks Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bukan sekadar membaca atau menulis, tetapi kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Narasi ini mengindikasikan bahwa makna literasi sangat universal, sehingga seseorang atau komunitas bebas mengembangkan literasi secara terintegrasi.

Seperti halnya yang dilakukan guru binaan, selalu saya _support_ untuk menggerakkan literasi di sekolah masing-masing. Saya coba "mengorek" secara _online_ kegiatan penguatan literasi pada Jum'at 13 Januari 2023 tentang praktik yang baik literasi di sekolah yang saya bina, diantaranya:

Baca Lainnya :

• Potret Gerakan Literasi di Sekolah Binaan (Bagian I)0
• TANTANGAN GURU PAI DALAM MENGHADAPI SOCIETY 5.00
• Ratusan Peserta Kemah Moderasi Bekasi Tak Menuntut Pengembalian Biaya0
• Batal Gelar Perkemahan Moderasi, Pokjaluh Kabupaten Bekasi Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur0

Pertama, program literasi SMPN 1 Cikarang Selatan yaitu setiap shalat Jum'at selalu diadakan di masjid sekolah. Sebagai upaya pembiasaan Shalat Jum'at sejak dini dalam pantauan kepala sekolah, guru PAI, dan pembina OSIS juga pendidik lainnya. Dalam hal ini, seperti diungkapkan Muhamad Mutamam Mahfudz selaku guru PAI bahwa untuk siswa bertugas sebagai pelantun shalawat pra-Jum'atan, azan, bilal, dan mengumandangkan iqamah. Tujuannya sebagai pembelajaran berharga, agar saat anak kembali hidup di masyarakat dapat berkontribusi amal shaleh secara efektif. Kegiatan inipun tidak terlepas dari aktivitas literasi.

Kedua, pembiasaan Shalat Dhuha diadakan di SDN Telagaasih 01 Cikarang Barat selalu diselenggarakan secara dawam. Di samping membiasakan melatih shalat sunnah, juga menguatkan siswa agar menegakkan shalat sejak dini di manapun dan dalam kondisi apapun. Kegiatan litetasi ini dimotori  Fitriana Puri sebagai guru PAI di SDN Telaga Asih 01.

Ketiga, aktivitas lain yang berkaitan dengan program literasi seperti di SMPIT Wirausaha Indonesia Cikarang Utara. Sebagaimana diungkapkan Nur Komariah (GPAI) bahwa aktivitas ini bertajuk kegiatan Mukhayyam Qur'an diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini untuk melatih siswa agar terbiasa menghafal Al-Qur'an, memahami maknanya dan memahami syafaat untuk para Ahlul Qur'an. Kegiatan Mukhayyam Al-Qur'an ini, didampingi oleh ustadz dan ustadzah yang profesional di bidangnya. Jelaslah bawa program ini sangat erat dengan literasi Al-Qur'an. Harapannya, generasi akan datang menjadi generasi qur'ani.

Keempat, sebuah program literasi bernama Literasi Day digagas dengan afiks oleh manajemen SMPIT Thariq bin Ziyad Boarding School Cikarang Utara, yaitu mengadakan literasi sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar di pagi hari. Kegiatan ini memberikan makna positif bagi para santri/peserta didik untuk membuka wawasan mereka dalam hal ilmu pengetahuan. Terutama cinta buku yang menjadi jendela dunia serta melestarikan budaya Iqra. Kita mafhum, bahwa peradaban Islam diawali ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama surat Al-Alaq ayat 1-5. Demikian selintas hasil dialog saya dengan Teuku Zuhdi Zahir yang menggawangi program monumental ini.

Sungguh luar biasa apabila budaya iqra sudah tertanam pada jiwa peserta didik, maka generasi mendatang menjadi generasi berkualitas iman, ilmu dan amal. Berkaitan budaya iqra M. Quraish Shihab (2000, h. 176) mengungkapkan bahwa perintah iqra bukan hanya ditujukan kepada pribadi Nabi Muhammad, tetapi untuk umat manusia sepanjang sejarah kemanusiaan. Umat Islam akan maju, bila budaya iqra benar-benar membumi.

Uraian singkat ini sebagai PR kita semua, untuk bersama menggerakkan budaya literasi di sekolah umum dan di lembaga apapun sehingga peserta didik dan masyarakat pegiat literasi merasa bahagia saat membaca, menulis dan melaksanakan kegiatan literasi lainnya. Mulai kapan literasi ini kita gaungkan? Tentunya mulai saat ini. Wallahu 'Alam.
Kalenderwak, 14 Januari 2023.